Hadapi Ancaman Siber Dunia, Siswa SMA ACS Jakarta Ini Paparkan Riset di ICAMIMIA 2023
Britanasional – Ancaman siber dan kebocoran data sedang melanda dunia teknologi saat ini. Seorang siswa SMA menyajikan riset tentan hal tersebut.
Maxmilian Halim, siswa berbakat dari SMA ACS Jakarta, yang mampu menyajikan hasil riset pada panggung bergengsi konferensi internasional ICAMIMIA 2023.
ICAMIMIA adalah forum terkemuka yang mengundang peneliti dalam berbagai bidang seperti mekatronik, robotika, otomasi, manufaktur, pengukuran, instrumentasi, material, pemodelan, informasi, rekayasa komputasi, kontrol, desain dan sistem, energi, dan topik terkait lainnya.
Pada konferensi yang digelar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Lombok, NTB, itu, Maxmilian menampilkan risetnya berjudul Analisis Komparatif dari Algoritma Deteksi dalam Sistem Deteksi Intrusi Jaringan.
Bekerja sama dengan Dr Baskoro Adi dan Bagus Jati Santoso Phd, riset ini tidak hanya mencerminkan kecakapan Maxmilian atau akrab dipanggil Max, dalam bidang teknologi keamanan siber, tetapi juga berkontribusi dalam menanggapi ancaman serius keamanan siber di dunia saat ini.
Max menyampaikan dalam beberapa tahun terakhir, serangan siber dan kebocoran data menjadi ancaman nyata bagi perusahaan dan infrastruktur kritis.
“Dunia menyaksikan peningkatan serangan siber dan kebocoran data yang signifikan,” kata Max dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/12).
Mulai pelanggaran data perusahaan besar hingga serangan ransomware yang mengganggu infrastruktur kritis, membuat bahaya keamanan siber menjadi ancaman nyata dan terus berkembang.
Max menyampaikan melalui risetnya, dia merespons tantangan itu dengan serius, sekaligus mengeksplorasi dan membandingkan berbagai algoritma deteksi untuk mengidentifikasi metode paling efektif dalam mencegah upaya intrusi jaringan.
Max menyatakan teknologi pembelajaran mesin jadi kunci dalam risetnya. Ia mengakui belajar dari data yang ada dan menyesuaikan diri dengan pola serangan baru sehingga membuka jalan bagi peningkatan besar dalam metode deteksi intrusi.
“Hal ini sangat penting mengingat kecepatan dan kecanggihan serangan siber yang terus berkembang, bahwa detektor tradisional seringkali ketinggalan,” jelasnya.
Ia berencana terus mengembangkan penelitian di bidang pembelajaran mesin, dan tak hanya berfokus pada aspek teknis keamanan siber, tapi juga pada implikasinya yang lebih luas, termasuk perlindungan privasi dan data pribadi.
Melalui karyanya, dia berharap dapat berkontribusi dalam perjuangan melawan kejahatan siber dan melindungi infrastruktur informasi penting.
“Ini juga bisa membuka jalan bagi inovasi lebih lanjut dalam teknologi keamanan informasi,” pungkas Max.***