IMAG Role Model Pembinaan
IMAG..? Mungkin masih asing di telinga. Baru dilahirkan dua pekan lalu. Digagas oleh KONI Pusat.
Indonesia Art Martial Games (IMAG) 2023 bukan sekadar kejurnas. Pun tidak juga semata BK PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024. Lebih dari itu. IMAG boleh jadi kawahcandradimuka olahraga beladiri.
Event ini juga bisa dibilang role model kompetisi usia muda. Pembinaan yang berkesinambungan dan terarah jelas sasarannya. IMAG patut jadi pondasi pembinaan.
Memang tak semua cabor beladiri tampil pada IMAG 2023. Tinju misalnya, sudah punya agenda lebih dulu dengan menggelar BK PON di Nusa Tenggara Timur. Waktunya kebetulan bersamaan, yakni 22-31 Oktober 2023.
Sedangkan cabor beladiri lainnya yang absen, bisa jadi karena faktor kurangnya informasi. Tapi, kedepan dengan persiapan yang lebih matang, terencana dan terstruktur diharap semua cabor berpartisipasi.
Kini, IMAG 2023 diikuti oleh sembilan cabang olahraga (Cabor) beladiri yakni anggar, gulat, ji-jitsu, hapkido, kickboxing, sambo, shorinji kempo, taekwondo, dan wushu.
Sebanyak 4.676 atlet dari 36 provinsi berlaga di Kota Bekasi dan Bogor. Mereka memperebutkan total 1.158 medali. Rinciannya: 308 medali emas, 308 medali perak dan 542 perunggu.
Dari 9 cabang olahraga yang dipertandingkan 5 di antaranya sebagai BK PON 2024. Selebihnya seperti gulat, anggar, kempo dan hapkindo sebagai ajang pencarian bibit unggul.
Cabang gulat misalnya yang mempertandingkan usia dibawah 17 tahun. Sebanyak 156 atlet dari 13 provinsi bertanding 14 nomor pertandingan. Ini mencerminkan betapa hausnya kompetisi arus bawah.
“Beruntung ada IMAG. Para atlet bersemangat berkompetisi setelah gulat dicoret pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2023 di Sumatera Selatan. IMAG mengobati luka dan wadah yang tepat untuk pembinaan atlet muda, ” kata pelatih gulat DKI Jakarta Rahman Joko.
Kota Solo awalnya bersedia sebagai tuan rumah IMAG pertama 2023. Tapi mundur di tengah jalan. Padatnya agenda kegiatan di Solo menjadi penyebabnya.
Untungnya Kota Bekasi dan Bogor siap jadi pengganti. IMAG akhirnya tetap digelar meski dengan persiapan singkat. Tapi berkat tekad dan semangat olahraga, kedua kota tersebut sukses sebagai tuan rumah penyelenggara.
Simak pertandingan Kickboxing yang digelar di Hotel Green Forest Kota Bogor. Sambo, gulat dan wushu di GOR Padjadjaran dan taekwondo GOR POPKI Cibubur. Animo penonton begitu tinggi. Para atlet bertarung dengan sportivitas. Sesuai tagline IMAG: Bersatu Berprestasi.
Laga di Kota Bekasi juga tak kalah heboh. Hall Asrama Haji Kota Bekasi bersaksi atas hegomoni pertandingan anggar, shorinji kempo, ji-jitsu, dan hapkindo. Para atlet mengeluarkan segala potensi untuk menjadi yang terbaik.
IMAG 2023 merupakan pengembangan multievent cabor sejenis yang akan diselenggarakan tiap 2 tahun.
Sekadar informasi, cabor beladiri menjadi salah satu lumbung emas bagi kontingen Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja, Mei lalu.
Dari 88 medali emas kontingen Merah Putih, sekitar 40 persen didonasikan dari cabor beladiri. Sebut saja pencak silat yang keluar sebagai juara umum dengan total 16 medali yakni 9 emas, 6 perak, 1 perunggu.
Kemudian wushu juga juara umum (14 medali) dengan 6 emas, 6 perak, 2 perunggu. Raihan yang sama digores Gulat (14 medali). Rinciannya: 6 emas, 6 perak, 2 perunggu.
Kick Boxing juga sukses dengan 3 emas, 4 perak, 4 perunggu. Karate (2 emas, 4 perak, 7 perunggu). Taekwondo 1 emas, 4 perak, 4 perunggu). Lalu Judo dengan 1 emas 5 perunggu, tinju (5 perak, 3 perunggu) dan anggar (1 perunggu).
Dengan adanya IMAG 2023 diharapkan prestasi olahraga kita melesat ke level tertinggi. Tidak hanya PON yang diselenggarakan 4 tahun sekali. Tapi juga multievent internasional. 9Karena itu, IMAG harus dijadikan pondasi yang kokoh bagi pembinaan para atlet muda.
Langkah tepat yang dilakukan KONI Pusat itu sesuai Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional. KONI Pusat menjalankan tupoksinya melakukan pembinaan dalam negeri.
Tapi apalah daya KONI Pusat tanpa andil peran pemerintah. Terutama menyangkut dana. Untuk menggelar sebuah kompetisi dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Terlebih IMAG dengan 9 cabang olahraga.
Pemerintah pusat lewat Menteri Pemuda dan Olahraga layaknya turun tangan. Mendukung penuh kegiatan yang positif ini demi mengangkat harkat martabat bangsa.
KONI sudah memberikan ide-ide kreatif sesuai harapan Presiden Joko Widodo dengan menggulirkan IMAG 2023. Efek dominonya akan terekam pada PON 2024 bahkan SEA Games, Asian Games dan Olimpiade berikutnya.
Tanpa kompetisi yang berkesinambungan dan terprogram, jangan harap olahraga kita bisa berkembang. Impian Presiden menjadikan Indonesia Emas pada 2045 harus ditopang dengan pondasi pembinaan yang mengakar. Bukan sekadar semboyan belaka. Tanpa aksi nyata.
Negara seharusnya memberi fasilitas yang memadai kepada KONI Pusat sesuai fungsinya sebagai pembina olahraga dalam negeri di seluruh Indonesia.
Mengacu pada Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, tugas KONI adalah:
1. Membantu Pemerintah dalam membuat kebijakan Nasional bidang pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan olahraga prestasi pada tingkat nasional
2. Mengoordinasikan induk organisasi cabang olahraga, organisasi olahraga fungsional, serta komite olahraga provinsi dan komite olahraga kabupaten/kota
3. Melaksanakan pengelolaan, pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi berdasarkan kewenangannya; dan
4. Melaksanakan dan mengoordinasikan kegiatan multi kejuaraan olahraga tingkat nasional.
Berdasarkan fungsi tersebut KONI Pusat layaknya memegang kendali penuh pembinaan olahraga nasional. Negara harus hadir mensuport. Bukan dukungan basa basi.
Bahwa perlu evaluasi dari penyelenggaraan IMAG 2023 itu pasti. Apalagi ini event pertama yang berskala nasional. Bahwa ada kekurangan disana-sini, itu tak bisa dipungkiri. Berbagai catatan koreksian jadi masukan. Kedepan harus lebih tertata lagi. Semua sendi. Baik teknis maupun nonteknis.
Terlebih Menpora Dito Ariotedjo pada penutupan IMAG 2023 di Balaikota Bogor, Selasa (31/10) dengan tegas mengatakan akan mendukung penuh IMAG. Bukan hanya IMAG cabor beladiri. Tapi juga PON Remaja dan Olahraga Pantai.
Jika dukungan itu terealisasi, saya yakin KONI Pusat akan leluasa bisa menggerakan roda pembinaan. Orang awam tak lagi bertanya apa itu IMAG?
Salam Olahraga
Suryansyah
Wartawan olahraga senior.
Wakil Pemimpin Umum Britanasional.com