Krisis Populasi Ancam Negara Tetangga RI, Kali Ini Bukan karena Ogah Punya Anak
Berita Nasional – Malaysia menjadi salah satu negara yang terancam mengalami krisis populasi. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Perempuan, Keluarga, dan Pengembangan Masyarakat Malaysia Aiman Athirah Sabu.
“Pada saat yang sama, angka kelahiran di negara kita juga menunjukkan tren penurunan sejak 40 tahun terakhir, dan ini erat kaitannya dengan angka fertilitas dengan data Departemen Statistik Malaysia tahun 2021 yang menunjukkan 1,7 anak untuk setiap wanita menikah,” ungkapnya yang dikutip dari New Straits Times, Kamis (6/4/2023).
Di beberapa negara seperti China, Jepang, dan Korea, krisis populasi kebanyakan dipicu oleh masyarakatnya yang tidak ingin menikah dan memiliki anak. Namun, Malaysia memiliki alasan yang berbeda.
Beberapa alasan yang disebut berkontribusi pada penurunan angka kelahiran di Malaysia, yaitu:
- Perubahan gaya hidup
- Biaya hidup yang tinggi, sehingga menyebabkan pasangan membatasi jumlah anak
- Meningkatnya jumlah perempuan terdidik
- Partisipasi perempuan dalam angkatan kerja
- Telat menikah yang menyebabkan pemendekan usia reproduksi
Selain itu, faktor lainnya juga disebabkan banyaknya pria yang mengalami masalah kesuburan. Dari data analisis sperma laboratorium dari Badan Pengembangan Kependudukan dan Keluarga Malaysia (LPPKN), menemukan bahwa sebesar 60 persen sperma pria menunjukkan hasil yang abnormal.
“Hal tersebut secara langsung berkontribusi terhadap peningkatan masalah kesuburan pada pasangan suami istri di Malaysia,” pungkasnya.
Sumber: https://health.detik.com/